[KL] Cokelatku Untukmu = Untuknya???





Valentine itu berarti buatku. Setiap tahun pasti aku berusaha untuk memberi cokelat untuk seseorang yang spesial bagiku. Walau, setiap tahun pasti aku gagal memberi cokelat itu. Entah ditolak, entah gak ketemu orangnya atau entah yang lain.

“Kikan! Ngapain lo cengar-cengir sendirian?!” bentak Andra, gebetanku.

Aku menoleh sinis padanya, “Galak amat sih!” sungutku.

“Kesian banget sih, nasib jomblo di hari valentine...,” ledek Andra.

“Kayak lo enggak aja,” ujarku sambil membuang muka. Aku membentak diriku sendiri dalam hati, kenapa sih hubunganku dengan cowok ini gak pernah lancar?! Hari ini, aku harus berhasil memberi cokelat untuk dia. Dan dia harus menerima cokelat ini. HARUS!
***

Sepulang sekolah, kalau biasanya aku langsung melesat pergi ke luar sekolah. Enggak untuk hari ini. Aku sengaja menahan keinginan menikmati empuknya tempat tidur di siang hari untuk...memberi cokelat pada Andra. Uh, aku tegang.

Entah kenapa, beberapa anak di kelasku sepertinya berpikiran sama denganku di hari ini. Mereka yang biasanya langsung cabut, tiba-tiba duduk manis di bangku masing-masing. Ada apa gerangan? Sudahlah, aku hiraukan saja.

“Andra...,” panggilku pelan untuk menahan degup jantungku.

Andra tak menoleh sedikitpun padaku.

“Andra...,” panggilku sekali lagi dengan suara yang lebih kencang. Nihil, cowok itu tetap tidak menoleh. Aku naik darah, aku genggam pundaknya dan membalikkan tubuhnya yang membelakangiku.

“Apaan sih lo!” ujar Andra BT.

Aku terbelalak dan memandangi dia bingung. Kenapa mukanya tegang juga?

“Mau ngomong apa sih?!” tanya Andra galak.

Aku menyodorkan cokelat, “Kayaknya lo lagi gelisah. Ni cokelat buat lo, biar tenang,” ujarku sambil menyodorkan cokelat itu. Kenapa untuk alasan itu, aku kasih cokelatnya?!

Tiba-tiba, mata Andra terlihat berbinar, “Ah, Kan...lo bener-bener ngerti gue ya!” ucap Andra senang sambil mengambil cokelat yang kuberikan. Dia langsung kembali berbalik. “Dea...lo mau kan jadi cewek gue?”

Aaah...hampir hatiku melayang kalau otakku gak bereaksi duluan. “Dea?” Aku melirik ke sesuatu di hadapan Andra. Dan di sana, berdiri Dea, cewek imut di kelas. Terdengar riuhan anak sekelas mendengar pernyataan Andra.

“Ini cokelat, kalau elo nerima gue...tolong ambil cokelat ini...,” celoteh Andra membuatku naik darah. Cokelatku untuk dia, dikasih ke orang lain lagi?!

“Andraaaaa.........!!!” teriakku kesal. Andra langsung membungkam mulutku.

“Nanti gue gantiin...,” bisik Andra. Aku terdiam, perasaanku campur aduk.

Aku mau nangis, marah, teriak, dan segalanya. Yang pasti aku mau menghajar Andra saat itu juga! “Harganya mahal tau...,” bisikku kesal. Bukan harga yang aku kesalkan, tapi begonya Andra yang gak menghargai cokelat cintaku!

Jadi...cokelatku untuk Andra = untuk Dea??? GAK TERIMA! AKU BENCI ANDRA!!!

1 komentar:

ayu aditi mengatakan...

komentar saya utk cerita ini :
haha, andra itu punya otak ga sih benernya ._. /plak

Posting Komentar

 

Your TeenLit Design by Insight © 2009